Karena kondisi badanku yang kurang bersahabat
setelah melalui beberapa kepadatan kegiatan, aku berangkat berdekatan waktu
dengan kelas dimulai. Walaupun lelah namun ketika teringat senyum dan keceriaan
para krucils untuk belajar, penat tersebut terbayar. Ning Chici, muridku yang
juga pengajar di Bagoes hari ini mengajak serta seorang temannya untuk ikut
belajar di Bagoes. Awalnya aku memang tidak ngeh
dengan gadis manis satu ini. Wajahnya menyiratkan penasaran namun ia tetap
berdiam dan mengikuti Chici mengajar. Aku pun yang masih direpotkan dengan riuh
pertanyaan para krucils hanya menyapa dan tersenyum sekenanya dengannya.
Selesai kelas Ning Aysha memintaku untuk datang esok hari untuk mengajarinya
tugas sekolah, karena memang aku suka mengajar maka tentu aku menyanggupinya.
Keesokan harinya Ning
Rona datang lebih awal dan telah menungguku di Bagoes tak lama disusul Ning
Chici dan temannya yang datang di belakang. Pelajaran hari ini adalah tentang
membuat conversation dengan situasi
yang telah ditentukan di buku materi.
Selepas membahas PR
mereka memintaku untuk menjelaskan mengenai simple
Future tense dan seperti biasa aku mengajarkan sekenanya dan berusaha
menyederhanakan materi yang diajarkan guru mereka di sekolah. Aku
mengulang-ulang inti materi dan menstimulasi mereka untuk menjawab
pertanyaanku, ketika mereka bisa menjawab dan memberikan penjelasan ini adalah
momen yang selalu aku suka. Puasnya tu disini, di dalam hatiku, ala Sekar
Citata.
Gadis yang kulihat di
belakang hari pun kulibatkan dalam proses belajar meski ia terlihat malu atau
mungkin takut dengan cara mengajarku hahhaha. Selepas kelas akupun menanyakan
beberapa pertanyaan kecil dan ternyata baru ku ketahui bahwa gadis ini masih duduk
di bangku sekolah menengah. Ini ternyata alasan kernyitan dahinya selama
belajar. Yang kami pelajari hari ini adalah materi untuk siswa sekolah atas dan
ia masih di sekolah menengah. Furthermore, aku tawarkan padanya selain belajar di Bagoes
maukah ia ikut mengajar ?. Ia pun mengagguk malu.
Esok harinya kulihat 2 notifikasi
permintaan teman dan satu inbox pesan
di akun media sosialku. Ternyata gadis pemalu semalam meminta permintaan teman,
memperkenalkan dirinya dan menanyakan jika bolehkah ia ikut belajar di Bagoes. Ya
jelas boleh dong… :D. Selang obrolan singkat tersebut ternyata masuk notifikasi
beberapa editan fotoku dengan mas Adi disertai postingan ekspresif si gadis
manis ini pasca belajar.
Tulisan sederhana dari seorang siswa
kelas 2 sekolah menengah yang membuat mataku berkaca dan mencipta simpul senyum
di sudut bibirku. Aku merasa bahwa yang aku lakukan padanya hanya hal
sederhana. Mengulang rumus simple future
tense, menanyakan namanya, mengajaknya mengajar dan menjawab “boleh” ketika
ia ingin ikut belajar di kelompok belajarku. Namun yang kudapat lebih dari
sesederhna yang kuberikan, fotoku di edit dengan isi tulisan yang tulus itu, like pada beberapa postingku. Aku GR,
Gede rasa, bahwa gadis telah mengalami pengalaman yang menyenangkan dengan respon
sederhana yang ku berikan hingga ia meluangkan waktu untuk membaca postingan
dan mengedit fotoku.
Terima kasih dik Putri Artha, terima kasih atas
apresiasinya. Adik boleh belajar kok ke Bagoes mau kapan aja, mau belajar apa
aja. Diinget konsep greeting sama invitation cardnya ya, see you nanti
malem ^.^.
Keren KAK mksih mksih mksih....... :) :)
ReplyDelete