Kepada penerima kado gue #FIM 17

Kalau mau cerita enaknya pakai gue aja kali yak, walaupun sebenarnya “gue” ga familiar gue gunakan sehari-hari juga.

Hello gaes, kepada siapapun kamu dari 154 orang yang menerima kado gue, ini tulisan buat kamu. Gue adalah orang yang percaya bahwa semua yang ada di dunia ini bukalah suatu kebetulan alias sudah disuratkan. So there will be something behind this good that you are picked although I (we) have no idea what is that, isn’t it?

Gue mau cerita proses dapet souvenir yang ada di tangan kamu sekarang itu dan alasannya kenapa memilih itu.

Cerita dulu ya, hampir 2 tahun belakangan gue mengabdi untuk memberdayakan masyarakat desa Sentorejo, Trowulan, Mojokerto. Pas dapet peer dari FIM buat cari souvenir asal daerah gue bingung. Ini daerah asal kelahiran, asal keturunan atau asal keberangkatan secara gue sudah 7 tahun nomaden jadi persoalan “asal” hampir selalu ambigu. FYI, dari lahir gue sudah familiar dengan pempek Palembang, pas kuliah gue deket sama Lumpia Semarang, dan sekarang gue ada di Trowulan. Selain karena gue punya misi untuk ngenalin Trowulan lewat souvenir yang gue bawa, gue menyimbolkan harapan gue ke kamu lewat interpretasi filosofi kuningan versi gue.

Kamu pasti sudah tahu dari buku pelajaran SD tentang kerajaan Majapahit? Trowulan? Gajah Mada? Homo Mojokertensis? Yah seputar itu lah. Souvenir yang gue kasih ke kamu itu adalah miniatur salah satu tempat wisata di Trowulan. Orang sini biasanya si menyebutnya Budha Tidur. Lalu tempat apa sih Budha Tidur itu? Sebenarnya budha tidur itu patung Budha yang sedang berbaring di wihara terbebar di Mojokerto, letaknya ada di desa Bejijong kecamatan Trowulan. Patungnya gede, biar percaya kamu harus liat sendiri di sini di Trowulan.

Lalu kenapa gue milih kuningan. Kuningan itu bukan logam yang membuat orang buta seperti logam kuning saudaranya yang katanya mulia itu yang bisa membuat orang lupa daratan. Kuningan juga tak berkilau menyilaukan mata, namun tetap memiliki estetika. Kuningan ini makin lama makin antik dan makin tinggi nilainya. Kerajinan kuningan yang bagus, antik, bernilai seni melalui proses pembuatan yang kompleks dan tidak instan. Ini gombalan filosofi yang bisa gue kasih ke kamu. Filosofis ini sekaligus doa dan harapan ke kamu dan gue sendiri. Sebenarnya gue mau jabarkan lebih panjang lagi tapi badan ini rasanya sudah hampir tak kuat menahan kantuk. Next time deh ntar disambung lagi.

Oh iya, ini pas gue nyari dan nanya detail langsung ke pengrajinnya. Here it is.






Akhirnya, gue berharap kado itu bisa kamu simpan dan semoga filosofi kuningan gue tadi bisa menyemangati hidup kamu.

Jabat erat kawan
Trowulan, 27 4 2015 00.02 AM

SHanafi

0 comments:

Post a Comment

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author

Hy, my name is Sekar Hanafi. A dynamic girl who really wants to explore many interesting things. Every time I try to do epokhe and this makes me curious about many things. As Lau-zhu said "a journey of a thousand miles must begin with single step", glad to me to share something less as the part of my long journey. Let's share and Carpe Diem ^.^