Kalau mau cerita enaknya pakai
gue aja kali yak, walaupun sebenarnya “gue” ga familiar gue gunakan sehari-hari
juga.
Hello gaes, kepada siapapun kamu
dari 154 orang yang menerima kado gue, ini tulisan buat kamu. Gue adalah orang
yang percaya bahwa semua yang ada di dunia ini bukalah suatu kebetulan alias sudah
disuratkan. So there will be something behind this good that you are picked
although I (we) have no idea what is that, isn’t it?
Gue mau cerita proses dapet souvenir
yang ada di tangan kamu sekarang itu dan alasannya kenapa memilih itu.
Cerita dulu ya, hampir 2 tahun
belakangan gue mengabdi untuk memberdayakan masyarakat desa Sentorejo,
Trowulan, Mojokerto. Pas dapet peer dari FIM buat cari souvenir asal daerah gue
bingung. Ini daerah asal kelahiran, asal keturunan atau asal keberangkatan
secara gue sudah 7 tahun nomaden jadi persoalan “asal” hampir selalu ambigu.
FYI, dari lahir gue sudah familiar dengan pempek Palembang, pas kuliah gue
deket sama Lumpia Semarang, dan sekarang gue ada di Trowulan. Selain karena gue
punya misi untuk ngenalin Trowulan lewat souvenir yang gue bawa, gue
menyimbolkan harapan gue ke kamu lewat interpretasi filosofi kuningan versi
gue.
Kamu pasti sudah tahu dari buku
pelajaran SD tentang kerajaan Majapahit? Trowulan? Gajah Mada? Homo
Mojokertensis? Yah seputar itu lah. Souvenir yang gue kasih ke kamu itu adalah miniatur
salah satu tempat wisata di Trowulan. Orang sini biasanya si menyebutnya Budha
Tidur. Lalu tempat apa sih Budha Tidur itu? Sebenarnya budha tidur itu patung
Budha yang sedang berbaring di wihara terbebar di Mojokerto, letaknya ada di
desa Bejijong kecamatan Trowulan. Patungnya gede, biar percaya kamu harus liat
sendiri di sini di Trowulan.
Lalu kenapa gue milih kuningan.
Kuningan itu bukan logam yang membuat orang buta seperti logam kuning saudaranya
yang katanya mulia itu yang bisa membuat orang lupa daratan. Kuningan juga tak
berkilau menyilaukan mata, namun tetap memiliki estetika. Kuningan ini makin
lama makin antik dan makin tinggi nilainya. Kerajinan kuningan yang bagus, antik, bernilai seni melalui proses
pembuatan yang kompleks dan tidak instan. Ini gombalan filosofi yang
bisa gue kasih ke kamu. Filosofis ini sekaligus doa dan harapan ke kamu
dan gue sendiri. Sebenarnya gue mau jabarkan lebih panjang lagi tapi badan ini rasanya sudah
hampir tak kuat menahan kantuk. Next time deh ntar disambung lagi.
Oh iya, ini pas gue nyari dan nanya detail langsung ke pengrajinnya. Here it is.
Akhirnya, gue berharap kado itu bisa kamu simpan dan semoga
filosofi kuningan gue tadi bisa menyemangati hidup kamu.
Jabat erat kawan
Trowulan, 27 4 2015 00.02 AM
SHanafi
0 comments:
Post a Comment