Rumah kreatif members |
“Pernah kar, pas ujan, aku ketedok’an, pecah galo lampu rumah”, cerita kak
Elvin. “Wong dusun jugo dak pernah awet punyo barang elektronik, hape aku bae
berapo kali jebol gawe listrik ini”.
Karena derasnya aliran air terjun, disini sudah dibuat turbin yang besar
untuk mengaliri fasilitas umum di desa.
Seperti tipikal daerah air terjun lainnya, kita disuguhkan deretan anak
tangga yang baaaaanyak sebagai jalan turun menuju air terjun. Fuih… tentunya
untuk makhluk tuhan berbodi “lebar” seperti saya, ngos ngosan sudah pasti terjadi. Belum lagi
Wego yang berkali-kali meledek dengan Bahasa kebangsaan yang saya tidak
mengerti artinya (baca: Bahasa dusun). Intinya dia bilang "makanya mbak jangan
gendut-gendut biar enteng kalau jalan", zonk banget kan ya !!
Mejeng dulu dong |
![]() |
dan inilah tangga pembakar lemk itu |
Dibalik jumlah banyaknya yang nyebelin dan nyapein, anak-anak tangga ini
akhirnya mengakrabkan kami. Saya yag masih terkendala Bahasa dengan member
rumah kreatif akhirnya pecah dalam canda ketika masing-masing kami menghitung
jumlah anak tangga yang tentu saja tiap orang hasilnya berbeda. Hahahhah…
0 comments:
Post a Comment